Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Kondisi setiap hamba dalam kaitannya dengan dosa itu bermacam-macam.
Yang paling rendah adalah melakukan dosa kecil.
Di tahap ini ada yang menyesal lalu istighfar dan tobat. Tapi ada pula yang meremehkan dan terus-terusan melakukannya tanpa beban.
Yang tobat ada yang terus konsisten sampai akhir hayat, adapula yang masih terus berjuang jatuh bangun, tergoda lagi, tobat lagi, tergoda lagi, tobat lagi dan seterusnya, sampai kapan hanya Allah yang tahu.
Adapun yang meremehkan dosa kecil, maka biasanya itu lama-lama akan menyeret pada dosa besar.
Orang yang sudah terjatuh pada dosa besar ada yang sangat menyesal lalu segera bertobat, ada pula yang meremehkannya.
Yang bertobat itupun ada yang bisa konsisten tobat sampai akhir hayat dan ada pula yang masih terus berjuang jatuh bangun, tergoda maksiat lalu tobat, lalu tergoda lagi lalu tobat lagi dan seterusnya, sampai kapan hanya Allah yang tahu.
Adapun yang meremehkan dosa besar, maka hal itu lama-lama akan menyeretnya pada mujāhārah (المجاهرة), yakni maksiat terang-terangan, sudah tidak punya rasa malu saat melakukan dosa besar, bahkan bangga melakukan atau pernah melakukan dosa besar. Hilangnya rasa malu melakukan dosa adalah tanda tercabutnya iman atau sebagian iman. Jika sudah sampai tahap ini, maka potensi binasa sangat besar. Bisa jadi orang seperti ini mati dalam keadaan su-ul khatimah. Kecuali Allah berkehendak yang lain karena sebab-sebab yang hanya Allah yang tahu.
Semua dari kita bisa mengukur diri masing-masing ada di level mana dari tahapan-tahapan di atas.
19 Zulhijah 1444 H/ 7 Juli 2023 pukul 08.51