Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Saat tasyahud, disunahkah meletakkan tangan di atas paha.
Tangan kanan diletakkan pada paha kanan, tangan kiri diletakkan pada paha kiri.
Apa hikmah meletakkan tangan pada paha saat duduk dalam salat seperti itu?
Kata para ulama, hikmahnya adalah untuk mencegah tangannya melakukan gerakan main-main yang bertentangan dengan kekhusyukan dalam salat.
Jadi, meletakkan tangan pada paha saat duduk akan membantu kita lebih tenang, lebih khidmat, lebih khusyuk dan lebih bisa menghadirkan keagungan suasana menghadap Allah. al-Nawawi berkata,
Artinya,
“Para ulama berkata, hikmah meletakkan kedua tangan pada kedua paha dalam tasyahud adalah mencegah tangan untuk bermain-main tak ada guna.” (al-Majmū‘, juz 3 hlm 455)
Di zaman Ibnu Umar pernah terjadi seseorang tasyahud sambil tangannya mempermainkan kerikil. Ini bukti jelas yang menunjukkan bahwa jika tangan tidak diletakkan di atas paha, maka setan punya jalan untuk membuatnya tidak khusyuk sehingga mempermainkan kerikil dalam salat. Al-Baihaqī meriwayatkan,
Artinya,
“Dari Ibnu Umar bahwasanya beliau melihat seseorang menggerak-gerakkan kerikil dengan tangannya padahal dia sedang salat. Ketika selesai maka Abdullah bin Umar menasihati, ‘Janganlah kamu menggerak-gerakkan kerikil semnetara kamu sedang salat karena yang demikian itu dari setan.” (al-Sunan al-Kubrā, juz 3 hlm 631)
23 Zulhijah 1444 H/ 11 Juli 2023 pukul 09.50