Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Saat engkau berpuasa sesungguhnya Allah sedang melatihmu untuk memiliki sifat TANGGUH dalam menaati-Nya. Karena berpuasa pada hakikatnya adalah menjalankan menaati Allah yang memerintahkan berpuasa.
Saat berpuasa, Allah juga melatihmu untuk memiliki sifat TANGGUH dalam melawan dorongan maksiat. Karena pada hakikatnya orang berpuasa juga diperintahkan menjaga segala mata, telinga, pikiran dan semua anggota tubuh supaya tidak bermaksiat.
Saat berpuasa, Allah juga melatihmu untuk memiliki sifat TANGGUH dan TABAH dalam menerima takdir-takdir yang menyakitkan, menyusahkan, membuat sedih, menguras air mata, dan meremukkan perasaan. Sebab, orang yang berpuasa pada hakikatnya juga belajar menerima takdir lapar, haus, capek, kepanasan, letih dan lemas akibat tidak memberi asupan makanan dan minuman apapun pada tubuh.
***
Oleh karena itu, berbahagialah orang yang sudah mengerti rahasia puasa seperti ini.
Berbahagialah yang diilhami untuk berpuasa untuk meraih sifat tangguh.
Berbahagialah orang yang mendapatkan anugerah ṣabr (الصبر) setelah berpuasa. Sebab hakikat ṣabr adalah kesanggupan menahan diri untuk tidak berkeluh kesah demi mencapai target. Artinya, ṣabr itu bermakna ketangguhan, ketabahan dan pengendalian jiwa luar biasa yang membuat pemiliknya sanggup mencapai prestasi-prestasi besar yang tidak mungkin bisa diraih oleh orang-orang yang lemah jiwanya.
Orang yang paling banyak berpuasa, seharusnya menjadi orang yang paling tangguh jiwanya!
27 Zulhijah 1444 H/ 15 Juli 2023 pukul 10.03