Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Jika ada orang yang bilang:
“Aku melihat tumpukan besi, aluminium, paku, baut, mur, dan cat yang ditiup angin kencang kemudian membentuk pesawat yang canggih.”
Apakah engkau percaya ucapannya?
Tidak ada akal sehat yang bisa menerimanya.
Demikianlah, kecanggihan sesuatu memustahilkan jika ia ada SECARA KEBETULAN.
Walau prosesnya milyaran tahun.
Sekarang lihatlah tubuhmu sendiri.
Engkau berawal dari setetes air mani yang hina. Air mani itu bertemu dengan sel telur ibumu, lalu berubah menjadi zigot. Satu sel zigot ini membelah menjadi dua, dari dua menjadi empat, dari empat menjadi delapan, dari delapan menjadi enambelas sampai beribu-ribu sel bahkan berjuta-juta dan bermilyar-milyar sel.
Mari kita pikirkan.
Jika seperti itu kejadiannya, bukanlah logisnya antar satu sel dengan yang lain adalah homogen?
Bukanlah logisnya engkau keluar dari perut ibumu menggelundung bundar saja karena semua sel itu sama?
Tapi tidak. Renungkan keajaibannya!
Saat zigot itu membelah diri, pada minggu tertentu sebagian dari mereka berdiferensiasi menjadi organ-organ yang berbeda. Ada yang jadi otak, mata, saraf, darah, tulang, kulit, rambut, dan lain-lain. sebagian sel itu membentuk pembuluh darah yang konon panjanganya 2,5 kali dari panjang keliling bumi!
Struktur secanggih ini bapakmu kah yang membuatnya?
Emakmu?
Pemerintahmu?
Atau kebetulan saja begitu?
Mustahil. Mustahil.
Kecanggihan struktur tubuhmu adalah di antara bukti ada Pencipta yang menciptakanmu.
Sang Pencipta itu ada. Dia bernama Allah.
***
Mari kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita tentang pembuktian adanya Tuhan.
Yang simpel-simpel saja.
Agar kelak saat dewasa, mereka tidak jadi korban penyesatan kaum ateis.
10 Muharram 1445 H/ 28 Juli 2023 pukul 07.03