Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Berdandan dan berhias (tazayyun) itu bagi wanita hukum asalnya mubah.
Tapi konsepnya adalah untuk menyenangkan suami.
Bukan tetangga.
Al-Ḥiṣnī berkata,
Artinya,
“Lelaki dan wanita itu berbeda. Wanita (boleh) memakai perhiasan dengan maksud berdandan untuk suami.” (Kifāyatu al-Akhyār hlm 20)
Begitu wanita berdandan dengan maksud dipuji lelaki ajnabi dan menarik perhatian mereka , maka itu langsung masuk tabarruj (التبرج) yang hukumnya haram. Ibnu al-Aṡīr berkata,
Artinya,
“Tabarruj adalah menampakkan perhiasan kepada orang asing dan itu tercela. Adapun kepada suami, maka tidak tercela.” (al-Nihāyah fī Garībi al-ḥadīts wa al-Atsar, juz 1 hlm 113)
***
Jika Anda berdandan dengan maksud mencari suami, maka itu tidak mengapa.
Termasuk boleh adalah berdandan saat mau ta’aruf dan nazhar.
Tapi jika sudah bersuami, lalu berdandan dengan maksud berharap dipuji kecantikannya oleh lelaki lain, maka duh!
30 Oktober 2023/ 15 Rabi’u al-tsānī 1445 H pukul 11.08