Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin).
Penghuni surga itu jumlah totalnya 120 barisan.
80 barisan adalah umat Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda,
Artinya,
“Penghuni surga itu sebanyak 120 barisan, 80 antaranya dari umat ini (umat Islam) dan 40 sisanya dari umat-umat lain.” (H.R.l-Tirmiżī)
Hadis ini menguatkan dan memerinci kabar gembira bahwa umat Islam akan menjadi 2/3 penghuni surga. Rasulullah ﷺ bersabda,
Artinya,
“Sesungguhnya umatku pada hari kiamat akan menjadi 2/3 penghuni surga.” (H.R.Ibnu Abī Syaibah)
Yang dimaksud umat lain selain umat Islam yang akan menjadi 40 barian yang msuk surga adalah orang-orang salih dan pengikut para nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ. Tegasnya, para pengikut nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ dan beriman kepada nabi-nabi tersebut akan mengisi 40 barisan itu.
Secara bahasa semua agama para nabi adalah islam. Maksud islam adalah tunduk, takluk, menyerah, dan pasrah pada kehendak wahyu yang diturunkan Allah pada nabi di zaman apapun. Sebelum nabi muhamamad biasanya agama dinisbahkan pada nabinya. Misalnya Millatu Ibrahim, Din Musa, dll. Begitu Nabi Muhammad di utus maka di situlah islam jadi khusus untuk agama yang dibawa nabi muhammad. Jadi saat disebut Islam, maka ia harus langsung dimaknai ini, kecuali ada qarinah yang memalingkannya baru bisa dimaknai secara bahasa lagi.
80 barisan ini zahirnya mencakup umat Islam yang harus disiksa dulu di neraka. Sebab dari 80 barisan itu hanya 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab. Mafhumnya, sisanya dihisab dan mungkin termasuk yang harus “dicuci” dulu di neraka.
70.000 itu adalah para kekasih Allah yang tawakalnya sempurna dan bersegera dalam kebaikan (sābiqun bil khairat) seperti ‘Ukkasyah yang segera minta doa kepada Rasulullah ﷺ supaya dimasukkan ke golongan mereka dan dikabulkan.
Terkait angka 7 dalam dalam informasi 70.000 orang itu, memang benar dalam bahasa Arab kadang bermakna banyak. Ibnu ‘Asyūr berkata,
Jadi jika dalam dalil pakai angka 7, maka harus dilihat qarinah-nya apakah bermakna ḥaṣr/pembatasan ataukah bermakna kaṣrah/jumlah banyak.
Untuk hadis 70.000 umat Islam masuk surga tanpa hisab, zahirnya bermakna ḥaṣr/pembatasan. Artinya ya memang hanya 70.000 umat Islam yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa.
Buktinya, Rasulullah ﷺ minta tambah angka tersebut. Seandainya bukan bermakna pembatasan, maka tidak perlu Rasulullah ﷺ minta tambah.
Tapi hadis Rasulullah ﷺ minta tambah ini sekaligus kabar gembira kepada kita. Sebab dalam hadis tersebut dikabarkan Allah mengabulkan permintaan Nabi ﷺ. Pengabulannya adalah tiap 1000 orang bisa membawa 70.000 lain yang juga masuk surga tanpa hisab. Jadi total tambahannya sudah bisa dihitung berapa juta. Seakan-akan ada kabar gembira bahwa golongan tambahan yang diseret ini amalnya tidak bisa menyusul yang 70,000 itu tapi mereka adalah muhibbin/para pencinta kekasih Allah berjumlah 70.000 itu sementara dalam hadis ada penegasan bahwa di akhirat orang itu akan bersama mereka yang dicintainya.
Lalu Allah masih menambah lagi 3 ḥatsayāt (الحثيات). Makna bahasa ḥatsyah adalah tanah genggaman yang diberikan tanpa dihitung jumlahnya. Ini menunjukkan tambahan itu hanya Allah yang tahu. Al-Tirmiżī meriwayatkan,
Artinya,
“Dari Muhammad bin Ziyad Al Alhani berkata: Aku mendengar Abu Umamah berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Rabbku berjanji padaku untuk memasukkan 70.000 orang dari ummatku tanpa hisab dan adzab, setiap 1000 bersamanya 70.000 dan tiga tangkup (mengambil dengan dua telapak tangan) dari tangkupan (tangan)-Nya.” (H.R.al-Tirmiżī)
***
11 Żulqa‘dah 1442 H