Oleh: Ust. Muafa
Pertanyaan:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Permisi pak, sebelumnya saya mohon maaf karena bertanya melalui personal chat. Karena saya merasa pertanyaan saya sedikit sensitif.
Waktu saya masih di bangku SMA, saya pernah mendengarkan kajian yg pada intinya begini pak, “sebenarnya ada 73/74 (lupa) golongan umat islam, dan hanya ada 1 golongan yang akan masuk surga dan sisanya akan masuk neraka. Wallahu alam. Pertanyaan saya, apakah benar islam itu ada sebanyak itu golongan? Dan apabila iya, apakah yang menjadi faktor timbulnya golongan sebanyak itu hingga bermunculan isu2 seperti pernyataan yg pernah saya dengar. Mohon penjelasannya pak.
Desinta Audia, Mahasiswa fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Kelas A. Tahun 2016. Nim :165100100111035
Sekian
Jawaban:
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Wa’alaikumussalam Warohmatullah wabarokatuh.
Memang benar, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa umat islam akan terpecah menjadi 73 golongan. 72 golongan masuk neraka, dan hanya 1 golongan saja yang masuk surga. Golongan tersebut adalah Al-Jama’ah, yakni kelompok yang mengikuti jalan hidup Rasulullah ﷺ dan para shahabatnya.
Abu Dawud meriwayatkan:
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِى سُفْيَانَ أَنَّهُ قَامَ فِينَا فَقَالَ أَلاَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَامَ فِينَا فَقَالَ « أَلاَ إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِى النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِى الْجَنَّةِ وَهِىَ الْجَمَاعَةُ »
dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan Bahwasanya saat sedang besama kami ia berkata, “Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah ﷺ bersabda: “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan; tujuh puluh dua golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu Al Jama’ah.”
Hadis di atas menunjukkan celaan keras perbedaan pendapat di tengah-tengah umat islam, karena perbedaan pendapat tersebut mengakibatkan berakhirnya nasib ke neraka ketika pendapatnya salah.
Hanya saja patut dibedakan antara perbedaan pendapat dalam bidang akidah dengan perbedaan pendapat dalam bidang fikih (hukum Islam).
Kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam bidang fikih disebut dengan istilah madzhab.
Kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam bidang akidah disebut dengan istilah firqoh.
Perbedaan madzhab tidak masalah, karena perbedaan ijtihad tidak dicela nabi ﷺ. Malah Rasulullah ﷺ mengatakan bahwa ijtihad yang benar pahalanya dua sementara ijtihad yang salah pahalanya satu. Jadi tidak masalah orang bermadzhab syafi’I atau hanafi atau hambali atau maliki.
Juga tidak masalah ikut organisasi NU, Muhammadiyyah, PERSIS, dll karena semuanya bermadzhab dengan madzhab yang bisa diterima.
Yang tercela adalah perbedaan firqoh. Jadi ketika Rasulullah ﷺ mencela kelompok-kelompok yang terpecah sampai 72 golongan, yang dimaksud adalah firqoh, bukan madzhab.
Contoh firqoh yang disebut sesat para ulama adalah syiah, mu’tazilah, khowarij dan murji’ah.
Aliran syiah ada yang mempertuhankan Ali, minimal mencaci shahabat-shahabt nabi terutama Abu Bakar dan Umar.
Mu’tazilah berpendapat tidak ada takdir.
Khowarij mengkafirkan orang islam yang berdosa.
Murji’ah berpendapat iman malaikat dengan orang fasik sama saja.
Mengapa muncul kelompok sesat?
Pangkalnya ada dua;
Pertama: Sumber pemikiran yang tidak valid
Kedua: cara penafsiran yang batil.
Wallahu a’lam.