Oleh Ust. Muafa
Di antara ciri mimpi yang pasti benar adalah jika mimpi tersebut diimpikan sejumlah kaum muslimin dan berisi konten yang sama. Ibnul Qoyyim berkata;
وَإِذَا تَوَاطَأَتْ رُؤْيَا الْمُسْلِمِينَ لَمْ تَكْذِبْ
“Jika mimpi orang-orang muslim saling bersesuaian maka itu mimpi yang tidak dusta-mimpi yang benar-” (Madariju As-Salikin, juz 1 hlm 75)
Dasarnya adalah Sabda Rasulullah ﷺ ketika mengomentari mimpi para Shahabat tentang Lailatul Qodar yang ternyata sama dan saling bersesuaian di sepuluh malam terakhir. Bukhari meriwayatkan:
أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ
(Rasulullah ﷺ bersabda): “…aku melihat mimpi-mimpi kalian telah saling bersesuaian pada 10 malam terakhir (Ramadan). Barang siapa mencarinya (Lailatul Qodar) hendaknya dia mencari pada sepuluh (malam) terakhir (Ramadan)…” (H.R. Al-Bukhari)
