Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
“Diuji dengan disakiti murid sendiri itu jauh lebih sakit daripada diuji dengan disakiti haters”
Itulah yang dirasakan Rasulullah ﷺ saat disakiti salah satu umatnya yang ngomong buruk bahwa Rasulullah ﷺ tidak adil saat membagi harta rampasan perang Hunain!
Itu pula ujian yang dirasakan Nabi Musa yang dituduh Qārūn mengatas-namakan Allah untuk kebijakan pribadi yang menguntungkan diri dan keluarganya!
Tapi semua Rasul Ulul Azmi itu tabah.
Tetap tangguh, konsisten beramal saleh, tidak ngambek, tidak putus asa, tidak “mutung”, tidak “ngundat-undat”, tidak menuntut hak, tidak menyebut-nyebut jasanya, tidak tumbang, dan tidak hancur. Walaupun yang menyakiti adalah orang-orang yang semestinya sangat menghormati mereka dan berhusnuzan kepada mereka.
Orang belum akan menjadi guru sejati selama belum pernah diuji melalui muridnya sendiri.
***
Terkait kisah Nabi Musa yang dituduh mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan keluarga, maka penjelasannya sebagai berikut,
Di surah al-Qasas diceritakan bahwa Qārūn itu melakukan baghyun terhadap Nabi Musa dan kaumnya. Dalam Taurat kitab Bilangan/Numbers chapter 16 diceritakan awal mulanya begini.
Qārūn adalah sepupu Nabi Musa.
Dia bukan hanya kaya raya, tapi juga ahli Taurat setelah nabi Musa.
Pengikutnya banyak.
Punya massa.
Sebelum Nabi Musa diutus, Qārūn adalah raja bani Israel yang diakui Fir’aun untuk menjadi koordinator Bani Israel.
Begitu Nabi Musa diutus, mulai muncul benih-benih kedengkian.
Dia merasa kedudukannya terpreteli.
Tapi bukti nyata mukjizat dan juga mungkin perasaan asabiah membuatnya tetap membela Bani Israel dan memutuskan jadi umat Nabi Musa.
Dia masih bertahan karena masih memegang jabatan imamat untuk klan-nya.
Tapi begitu datang perintah Allah bahwa jabatan imamat/priesthood diberikan kepada nabi Harun dan keturunannya, maka marah besarlah Qārūn.
Dia mulai menuduh Nabi Musa berijtihad sendiri dan diatas namakan Allah.
Lalu Nabi Musa mengajak mubahalah di depan masjid/tabernacle mereka.
Maka terjadilah peristiwa penenggelaman Qārūn di sana.
1 Muharram 1445 H/19 Juli 2023 pukul 13.18