Oleh: Ustaz Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin) – Dosen Universitas Brawijaya
Kata asyaddu (أَشَدُّ) tergolong isim tafdil.
Maknanya: Yang terkuat/terhebat/terkeras.
Asalnya adalah asydadu (أَشْدَدُ) sebagaimana semua isim tafdil yang berwazan af’alu (أَفْعَلُ).
Kemudian terjadilah terjadilah proses idgām (الإدغام), yakni penyatuan dua huruf kembar.
Hanya saja, idgām itu mensyaratkan huruf kembar pertama harus disukun.
Jika huruf kembar pertama tidak disukun maka dia harus dibuang atau ditukar dengan huruf sebelumnya (jika kebetulan huruf sebelumnya disukun).
Dalam kasus ini penukaran harakat tersebut terpenuhi syaratnya, karena sebelum huruf dal ternyata huruf syin-nya disukun.
Oleh karena itu, kata asydadu (أَشْدَدُ) dalam proses idgam ini diubah menjadi asyad-du (أَشَدْدُ).
Setelah huruf kembar pertama berharakat sukun, barulah dilakukan finalisasi idgām. Yakni digabung dan diberi tanda tasydid, sehingga bentuk akhirnya menjadi asyaddu (أَشَدُّ).
***
Ini adalah contoh analisis shorof bait ke-7 nazham al-‘Imrīṭī. Pembahasan lebih lengkap silakan dinikmati pada video di sini.
16 Oktober 2023/ 1 Rabi’u al-Ṡānī 1445 H pukul 19.51