Oleh Ust. Muafa
Orang-orang Nasrani membagi kitab suci mereka menjadi dua bagian;
Pertama: Kitab yang menurut mereka ditulis sebelum masa Yesus, dinamakan PERJANJIAN LAMA
Kedua: Kitab yang menurut mereka ditulis dengan ilham setelah masa Yesus, dinamakan PERJANJIAN BARU
Gabungan Perjanjian lama dan perjanjian baru inilah yang diistilahkan dengan BIBEL/AL-KITAB/AL-KITAB AL-MUQODDAS/HOLY BIBLE
Perjanjian lama terdiri dari 39 “surat” (tidak semua aliran kristen sepakat). “Surat” pertama sampai kelima berturut-turut adalah; Kitab Kejadian (Genesis), Kitab Keluaran (Exodus), Kitab Imamat (Leviticus), Kitab Bilangan (Numbers), Kitab Ulangan (Deuteronomy). Lima “surat” pertama inilah yang disebut dengan TAUROT. Lalu secara majasi istilah Taurot dipakai untuk menyebut seluruh isi perjanjian lama.
Perjanjian Baru terdiri dari 27 “surat”. Empat “surat” pertama adalah Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Empat “surat” pertama inilah yang disebut dengan INJIL. Lalu secara majasi istilah Injil dipakai untuk menyebut seluruh isi perjanjian baru.
Di dunia Islam, salah satu kitab bagus yang mengupas tuntas tentang kekristenan dan memberi dampak luarbiasa adalah kitab berjudul Idh-harul Haqq (إظهار الحق) karangan Syaikh Rohmatullah Al-Hindi. Kitab ini mengupas dan mengkritik Bibel secara ilmiah, membantah doktrin Trinitas, membuktikan Al-Qur’an dari Allah (yang berbeda dengan Bibel) dan menutup pembahasan dengan pembuktian kenabian Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Kitab Idh-harul Haqq itulah yang menginspirasi almarhum Ahmad Deedat untuk menjadi seorang kristolog besar zaman ini, yang kemudian dilanjutkan muridnya yang populer saat ini dr. Zakir Naik yang mengislamkan ribuan nasrani melalui ceramah dan debat-debat ilmiahnya.